Skala ini dikembangkan oleh Louis Guttman. Skala ini memiliki ciri penting, yaitu skala ini merupakan skala kumulatif dan skala ini digunakan untuk mengukur satu dimensi saja dari satu variable yang multi dimensi, sehingga skala ini termasuk mempunyai sifat undimensional. Skala ini juga disebut dengan metode Scalogram atau analisa skala (scale analysis). Skala Guttman sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut isi universal (universe of content) atau atribut universal (universe attribute). Sebagai mana skala Thurstone, pernyataan-pernyataan memiliki bobot yang berbeda, dan jika responden menyetujui pernyataan yang memiliki bobot lebih berat, maka diharapkan akan menyetujui pernyataan yang berbobot lebih rendah. Untuk menilai undimensionalnya suatu variable pada skala ini, diadakan analisis skalogram untuk mendapatkan koefisien reproduksibilitas (Kr), dan koefisien skalabilitas (Ks), dimana jika nilai Kr = ≥ 0,90 dan Ks = ≥ 0,60 skala dianggap bagus (layak).


Para kritikus, mengkritisi skala sikap buatan Thurstone dan Likert mengemukakan bahwa skala-skala tersebut memuat pernyataan-pernyataan heterogen mengenai berbagai dimensi obyek. Sebagai contoh, skala Thurstone mengukur sikap terhadap peperangan, pernyataan-pernyataan yang bersifat etik tidak dipisahkan dari pernyataan-pernyataan tentang akibat perang di bidang ekonomi atau pernyataan-pernyataan yang mencerminkan aspek sikap terhadap peperangan yang lain. Akibat dari penggabungan berbagai dimensi dalam satu skala ini, peneliti mungkin menemui kesulitan dalam menafsirkan skor-skor yang diperoleh. Guttman dengan skala ini  bermaksud menetapkan apakah sikap yang sedang diselidiki itu benar-benar hanya menyangkut satu dimensi saja. Suatu sikap dianggap berdimensi tunggal hanya jika sikap itu menghasilkan skala kumulatif, yaitu skala yang butir-butirnya berkaitan satu sama lain sehingga seorang subjek yang setuju dengan pernyataan nomor 2, akan juga setuju dengan pernyataan nomor 1; subjek yang setuju dengan nomor 3, maka akan juga setuju dengan pernyataan nomor 1 dan 2; dan seterusnya. Jadi seseorang yang menyetujui pernyataan tertentu dalam skala ini akan mempunyai skor skala keseluruhan yang lebih tinggi daripada orang yang tidak menyetujui pernyataan tersebut. 

Dalam menyusun skala kumulatif, peneliti harus menentukan terlebih dulu apakah pernyataan-pernyataan itu membentuk skala berdimensi satu atau tidak. Untuk itu, peneliti terlebih dulu menganalisis reproduksibilitas jawaban-jawaban itu, yaitu proporsi jawaban yang benar-benar masuk ke dalam pola tertentu sesuai pada table 1. Berdasarkan skor keseluruhan, dibuatlah ramalan tentang pola jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tertentu. Kemudian pola tanggapan yang sebenarnya diteliti dan diukur, sejauh mana tanggapan itu dapat direproduksi dari skor keseluruhan. Salah satu caranya adalah dengan membagi jumlah total kesalahan dengan jumlah totl tanggapan dan hasilnya dipakai untuk mengurangi angka satu, sehingga diperoleh koefisien reproduksibilitas. Guttman menyarankan nilai 0,90 sebagai koefisien reproduksibilitas inimal yang diperlukan untuk serangkaian pernyataan agar dapat dianggap sebagai skala berdimensi tunggal atau skala kumulatif.

Tabel 1. Contoh Skala Kumulatif

Skor
Setuju dengan pernyataan nomor
Tidak setuju dengan pernyataan nomor
3
2
1
3
2
1
3
X
X
X
0
0
0
2
0
X
X
X
0
0
1
0
0
X
X
X
0
0



X
X
X

Langkah-langkah untuk membuat skala Guttman adalah sebagai berikut :
1.      Susunlah sejumlah pernyataan yang relevan dengan masalah yang ingin diselidiki
2.      Lakukan penelitian permulaan pada sejumlah sampel dari populasi yang akan diselidiki, sampel yang diselidiki minimal besarnya 50 sampel
3.      Jawaban yang diperoleh dianalisis, dan jawaban yang ekstrim dibuang. Jawaban yang ekstrim adalah jawaban yang disetujui atau tidak disetujui oleh lebih dari 80% responden
4.      Susunlah jawaban pada table Guttman
5.      Hitunglah koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas

Jadi skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas dan konsisten. Misalnya yakin-tidak yakin ;ya – tidak;benar-salah; positif – negative; pernah-belum pernah ; setuju – tidak setuju; dan sebagainya. Penelitian dengan menggunakan skala Guttman apabila ingin mendapatkan jawaban jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

         Contoh:
a. Yakin atau tidakkah anda, pergantian Menteri cabinet Indonesia Bersatu akan
dapat mengatasi persoalan bangsa.
1. Yakin
2. Tidak
b. Pernahkah pimpinan saudara mengajak diskusi bersama?
1. Setuju 
2. Tidak Setuju