Sosiometri
adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan-hubungan
sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985 ).
Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok
individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari
masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan ( Depdikbud, 1975 ).
Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau
hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ). Sosiometri merupakan suatu
metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang
berukuran kecil sampai sedang (10 - 50 orang), berdasarkan preferensi pribadi
antara anggota-anggota kelompok (WS. Winkel, 1985). Sosiometri adalah suatu
alat yang dipergunakan mengukur hubungan sosial siswa dalam kelompok ( Dewa
Ktut Sukardi, 1983 ). Metode ini awalnya dikembangkan oleh Moreno an Jenning.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian sosiometri
adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial
seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan
arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok.
Teknik sosiometri ini memiliki
beberapa kegunaan, yaitu antara lain :
Gambar 2.2 Contoh
Sosiogram suatu kelompok
Tes
Sosiometri ada dua macam, yaitu :
1. Tes
yang mengharuskan untuk memilih beberapa teman dalam kelompok sebagai
pernyataan kesukaan untuk melakukan kegiatan tertentu (criterium) bersama-sama dengan teman-teman yang dipilih. Tes ini
paling sering digunakan di institusi-institusi pendidikan dengan tujuan
meningkatkan jaringan hubungan social dalam kelompok.
2. Tes
yang mengharuskan menyatakan kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap
teman-teman dalam kelompok pada umumnya. Jenis kedua ini jarang digunakan, dan
jenis inipun digunakan untuk mengetahui jaringan hubungan social pada umumnya.
Ciri khas penggunaan angket sosiometri atau tes sosiometri , yang terikat pada situasi pergaulan sosial atau kriterium tertentu.
Ciri khas penggunaan angket sosiometri atau tes sosiometri , yang terikat pada situasi pergaulan sosial atau kriterium tertentu.
1. Dijelaskan
kepada siswa yang tergabung dalam suatu kelompok, misalnya satuan kelas, bahwa
akan dibentuk kelompok-kelompok lebih kecil ( 4-6 orang ) dalam rangka
mengadakan kegiatan tertentu, seperti belajar kelompok dalam kelas, rekreasi
bersama ke pantai, dsb. Kegiatan tertentu itu merupakan situasi pergaulan
sosial ( criterion ) yang menjadi dasar bagi pilihan-pilihan.
2. Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang disediakan nama beberapa teman di dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan lebih suka melakukan kegiatan itu. Jumlah teman yang boleh dipilih biasanya tiga orang, dalam urutan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Yang terungkap dalam pilihan-pilihan itu bukanlah jaringan hubungan sosial yang sekarang ini sudah ada, melainkan keinginan masing-masing siswa terhadap kegiatan-kegiatan tertentu dalam hal pembentukan kelompok. Pilihan-pilihan itu dapat berubah, bila tes sosiometri diterapkan lagi pada lain kesempatan terhadap kegiatan lain (kriterium berbeda ). Ada kemungkinan siswa akan memilih teman-teman yang lain untuk belajar bersama di kelas, dibanding dengan pilihan-pilihannya untuk pergi piknik bersama. Pilihan-pilihan siswa tidak menyatakan alasan untuk memilih, kecuali bila hal itu dinyatakan dalam tes. Pilihan-pilihan juga tidak menyatakan tentang sering tidaknya bergaul dengan teman-teman tertentu, atau intim tidaknya pergaulan dengan teman-teman tertentu; bahkan tidak mutlak terungkapkan taraf popularitas siswa tertentu, dalam arti biasanya mempunyai banyak teman, beberapa teman atau sama sekali tidak mempunyai teman.
3. Setiap siswa dalam kelompok menangkap dengan jelas kegiatan apa yang dimaksud, dan mengetahui bahwa kegiatan itu terbuka bagi semua.
4. Pilihan-pilihan dinyatakan secara rahasia dan hasil keseluruhan pemilihan juga dirahasiakan. Hal ini mencegah timbulnya rasa tidak enak pada siswa, yang tidak suka pilihannya diketahui umum atau akan mengetahui bahwa ia tidak dipilih. Ciri kerahasiaan juga memungkinkan bahwa dibentuk kelompok-kelompok kecil yang tidak seluruhnya sesuai dengan pilihan-pilihan siswa.
5. Biasanya siswa diminta untuk menyatakan siapa yang mereka pilih, bukan siapa yang tidak mereka pilih dalam urutan tidak begitu disukai, kurang disukai, tidak disukai, sama sekali tidak disukai. menyatakan pilihan yang negatif mudah dirasakan sebagai beban psikologis.
6. Tenaga kependidikan yang dapat menerapkan tes sosiometri adalah guru bidang studi, wali kelas, dan tenaga ahli bimbingan, tergantung dari kegiatan yang akan dilakukan.
2. Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang disediakan nama beberapa teman di dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan lebih suka melakukan kegiatan itu. Jumlah teman yang boleh dipilih biasanya tiga orang, dalam urutan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Yang terungkap dalam pilihan-pilihan itu bukanlah jaringan hubungan sosial yang sekarang ini sudah ada, melainkan keinginan masing-masing siswa terhadap kegiatan-kegiatan tertentu dalam hal pembentukan kelompok. Pilihan-pilihan itu dapat berubah, bila tes sosiometri diterapkan lagi pada lain kesempatan terhadap kegiatan lain (kriterium berbeda ). Ada kemungkinan siswa akan memilih teman-teman yang lain untuk belajar bersama di kelas, dibanding dengan pilihan-pilihannya untuk pergi piknik bersama. Pilihan-pilihan siswa tidak menyatakan alasan untuk memilih, kecuali bila hal itu dinyatakan dalam tes. Pilihan-pilihan juga tidak menyatakan tentang sering tidaknya bergaul dengan teman-teman tertentu, atau intim tidaknya pergaulan dengan teman-teman tertentu; bahkan tidak mutlak terungkapkan taraf popularitas siswa tertentu, dalam arti biasanya mempunyai banyak teman, beberapa teman atau sama sekali tidak mempunyai teman.
3. Setiap siswa dalam kelompok menangkap dengan jelas kegiatan apa yang dimaksud, dan mengetahui bahwa kegiatan itu terbuka bagi semua.
4. Pilihan-pilihan dinyatakan secara rahasia dan hasil keseluruhan pemilihan juga dirahasiakan. Hal ini mencegah timbulnya rasa tidak enak pada siswa, yang tidak suka pilihannya diketahui umum atau akan mengetahui bahwa ia tidak dipilih. Ciri kerahasiaan juga memungkinkan bahwa dibentuk kelompok-kelompok kecil yang tidak seluruhnya sesuai dengan pilihan-pilihan siswa.
5. Biasanya siswa diminta untuk menyatakan siapa yang mereka pilih, bukan siapa yang tidak mereka pilih dalam urutan tidak begitu disukai, kurang disukai, tidak disukai, sama sekali tidak disukai. menyatakan pilihan yang negatif mudah dirasakan sebagai beban psikologis.
6. Tenaga kependidikan yang dapat menerapkan tes sosiometri adalah guru bidang studi, wali kelas, dan tenaga ahli bimbingan, tergantung dari kegiatan yang akan dilakukan.
1. Memperbaiki
hubungan insane
2. Menentukan
kelompok kerja
3. Meneliti
kemampuan memimpin seseorang individu dalam kelompok tertentu untuk suatu
kegiatan tertentu
4. Mengetahui
bagaimana hubungan social/berteman seorang individu dengan individu lainnya
5. Mencoba
mengenali problem penyesuaian diri seorang individu dalam kelompok social
tertentu
6. Menemukan
individu mana yang diterima/ditolak dalam kelompok social tertentu
Norma-norma yang digunakan dalam teknik sosiometri dilihat dari baik-tidaknya hubungan social individu dengan individu lain. Norma terssebut antara lain :
Norma-norma yang digunakan dalam teknik sosiometri dilihat dari baik-tidaknya hubungan social individu dengan individu lain. Norma terssebut antara lain :
1. Frekuensi
hubungan, yaitu sering tidaknya individu bergaul. Makin sering indidvidu
bergaul, pada umumnya individu tersebut makin baik dalam segi hubungan
sosialnya. Bagi individu yang mengisolir diri, dimana ia kurang bergaul, hal
ini menunjukkan bahwa di dalam pergaulannya kurang baik.
2. Intensitas
hubungan, yaitu intim tidaknya individu bergaul. Makin intim/mendalam seseorang
dalam hubungan sosialnya dapat dinyatakan bahwa hubungan sosialnya makin baik.
Teman intim merupakan teman akrab yang mempunyai intensitas hubungan yang
mendalam.
3. Popularitas
hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul. Makin banyak teman di dalam
pergaulan pada umumnya dapat dinyatakan makin baik dalam hubungan sosialnya.
Tahap-tahap
pelaksanaan sosiometri :
1. Tahap
persiapan
·
Menentukan kelompok
siswa yang akan diselidiki.
·
Memberikan informasi
atau keterangan tentang tujuan penyelenggaraan sosiometri.
·
Mempersiapkan angket
sosiometri.
2. Tahap
pelaksanaan
·
Membagikan dan mengisi
angket sosiometri.
·
Mengumpulkan kembali
dan memeriksa apakah angket sudah diisi dengan benar
3. Tahap
pengolahan
·
Memeriksa hasil angket
·
Mengolah data
sosiometri dengan cara menganalisa indeks, menyusun tabel tabulasi, membuat
sosiogram.
Hal-hal yang dapat ditemukan dalam sosiogram :
1.
Apakah terdapat lebih banyak pilihan
searah atau dua arah (saling memilih).
2.
Apakah terdapat banyak pilihan antara
siswa-siswa dan siswi-siswi ataukah hanya sedikit.
3.
Apakah terdapat kelompok yang cenderung
bersifat tertutup karena banyak terdapat saling memilih sebagai pilihan pertama
dan kedua (klik).
4.
Apakah ada siswa yang tidak mendapat
pilihan sama sekali (terisolir) atau hanya sedikit pilihan, apalagi pilihan
ketiga saja (terabaikan).
5.
Apakah ada siswa yang mendapat banyak
pilihan, apalagi sebagai pilihan pertama.
6.
Siswa ini dapat dianggap populer dalam
kelompok seluruh kelompok teman, tetapi hanya dalam rangka kegiatan yang
menjadi kriterium.
Hal-hal yang Perlu
Diperhatikan dalam Penggunaan Sosiometri
1.
Sosiometri tidak seharusnya dipergunakan sendirian, terlepas dari data yang
dikumpulkan melalui metode lain.
2.
Agar menghasilkan data yang valid,
pembimbing/pengumpul data harus mengikuti semua prosedur / langkah-langkah
penyelenggaraan sosiometri secara tepat.
3.
Informasi yang diperoleh harus dijaga
kerahasiannya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya anak yang
terisolir menjadi makin rendah diri.
4.
Perlu diusahakan untuk meniadakan
klik-klik di dalam kelompok sosial.
5.
Pemindahan anak-anak yang terisolir
masuk ke dalam kelompok lain, harus diperhatikan interaksi penerimaan kedua
belah pihak.
6.
Pembimbing perlu menyadari kebutuhan
khusus apa yang diperlukan oleh individu-individu tertentu.
Kelebihan
dan kelemahan Sosiometri
1.
Kelebihan sosiometri
Dengan
sosiometri kita dapat :
a.
mengetahui hubungan sosial antar
siswa.
b.
meningkatkan hubungan sosial antar
siswa.
c.
menempatkan siswa dalam kelompok
yang sesuai.
d.
menemukan siswa mana yang mempunyai
masalah penyesuaian diri dengan kelompoknya.
e. membantu meningkatkan partisipasi
sosial diantara siswa dengan penerimaan sosialnya.
f.
membantu meningkatkan pemahaman
siswa dalam pergaulan yang sedang dialami.
g.
membantu konselor dalam menciptakan
iklim sosial yang lebih baik dengan menyesuaikan program yang konstruktif.
2.
Kelemahan sosiometri.
a.
sangat sulit dijamin kerahasiaannya,
karena siswa cenderung saling mananyai pilihannya.
b. siswa memilih bukan atas dasar
pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan pekerjaan,
tetapi atas dasar rasa simpati dan antipati.
c.
memerlukan waktu banyak / lama.
Gambar 2.1 Contoh Sosiogram bentuk Lingkaran
Label: sosiogram, sosiometri
Mari Bergabunglah Bersama menangdomino99, menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
BalasHapus1 ID untuk 8 PERMAINAN ( NEW GAME : BANDAR 66!!! )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik dari menangdomino99..!!
- Bonus cashback 0,3% setiap hari
- Extra Bonus Cashback Setiap Minggunya
- Bonus Referral 20% Dibagikan Setiap Minggunya.
- Minimal Deposit hanya 15 Ribu
- Minimal Withdraw hanya 15 Ribu
Untuk info lebih lanjut Silahkan hubungi Cs menangdomino99
PIN BBM : 2AFFCE66
Instagram : menangdomino99